MAKALAH
DI SUSUN
OLEH :
NAMA : MOH. FAIS
STAMBUK : A42117201
PROGRAM
STUDI PJKR
JURUSAN ILMU
PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “INDUSTRI OLAHRAGA” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sedemikian rupa
sehingga semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa yang mengikuti kuliah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kelemahan, baik dari segi tata tulis maupun dari segi
kajian, karena itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan masukan-masukan
yang konstruktif dari pembaca.
Terima kasih.
Palu, 5 Februari 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
1.1
Latar Belakang
Seiring kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, dunia
olahraga nasional diyakini bisa tumbuh menjadi sebuah industri besar yang
menguntungkan. Di dunia belahan Barat, dunia olahraga telah menjelma menjadi
industri yang sangat mengkilap. Dunia olahraga kini menjadi salah satu permata
yang sangat menyilaukan mata. Event-event olah raga yang rutin digelar
melibatkan sirkulasi uang yang begitu besar dan menghasilkan keuntungan yang
tak sedikit. Produk-produk olahraganya pun laris sehingga industri yang memproduksi
produk-produk olahraga pun berkembang. Di Indonesia, bisnis olah raga juga
makin menjadi salah satu peluang bisnis yang prospektif. Makin banyak event
olah raga nasional dan internasional digelar di Indonesia maka akan semakin
banyak pula peluang untuk lebih maju. Beberapa produk-produk olah raga yang
diproduksi di Indonesia, seperti bola dan sepatu olah raga, juga bisa diekspor
dan disukai masyarakat internasional.
Para pengusaha belum banyak melirik
potensi industri olahraga nasional. Padahal peluangnya sangat banyak, mulai
dari industri peralatan pendukung, hak siar, sponsor, dan merchandise . Kamar
dagang dan industri berkomitmen untuk menggerakan para pengusaha untuk
mengambil potensi tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Gambaran industri olahraga nasional ?
2.
Bagaiman
fokus industri olahraga nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Gambaran Industri Olahraga Nasional
Pengusaha yang cukup lama menekuni bisnis olah raga seperti
Erick Thohir, pemilik Grup Mahaka, optimistis dunia olahraga di Indonesia bisa
menjadi industri. Menurut saya, saat ini dunia olah raga di Tanah air sedang
menuju industri olah raga. Ia menilai industri olah raga bisa jalan ketika
penghasilan masyarakat semakin besar atau dengan GDP per kapita sudah di atas
US$12.000. Sedangkan GDP perkapita Jakarta baru US$8.000, sementara GDP per
kapita nasional malah baru US$4.000. “Jadi, untuk menjadi industrialisasi yang
mapan, mungkin baru 6 tahun lagi untuk Indonesia. Tapi, kalau Jakarta mungkin 3
tahun lagi,” ujarnya.
Melihat fakta-fakta
di atas tampaknya dunia olah raga mampu menjadi primadona baru dalam dunia
bisnis nasional serta menjadi potensi pendapatan pajak yang cukup besar bagi
pemerintah. Misalkan saja pertandingan sepak bola. Stadion Gelora Bung Karno,
Jakarta yang notabene merupakan stadion terbesar di Indonesia, berkapasitas
penonton lebih dari 80 ribu tempat duduk. Jika kita asumsikan rata-rata stadion
berkapasitas 50 ribu tempat duduk dan 80% terisi setiap pertandingan dengan
harga tiket untuk satu pertandingan rata-rata Rp25.000, maka setiap
pertandingan 1 klub akan memperoleh pendapatan Rp1 miliar. Jika dalam satu
musim ada 30 pertandingan, maka selama satu musim satu klub akan mendapat Rp 30
miliar.
Di Indonesia olahraga nasional masih belum menjadi pilihan
tontonan masyarakat kelas menengah atas. Tontonan ini masih identik dengan
masyarakat kelas bawah. Masyarakat kelas menengah bukannya tak menyukai olah
raga, tetapi mereka nampaknya lebih menyukai tontonan olah raga internasional.
Hal ini boleh jadi disebabkan sarana dan prasarana olah raga yang ada di dalam
negeri masih belum senyaman di negara-negara lain. Bahkan, dibanding negara-negara
tetangga pun, infrastruktur yang ada masih kalah jauh. Dari segi kenyamanan
menonton, infrastruktur olahraga di negeri tetangga harus diakui memang masih
lebih baik. Tak heran bila masyarakat kelas menengah atas di Indonesia justru
lebih suka pergi ke luar negeri untuk menyaksikan event-event olah raga di luar
negeri, sementara yang ada di dalam negeri malah tak dilirik. Hal ini tentu
memprihatinkan. Karena devisa negara justru terhambur ke negara-negara tetangga
yang bisa menghasilkan tontonan olah raga yang lebih baik.
Infrastruktur olah raga tak hanya menyangkut infrastruktur
fisik seperti stadion. Infrastruktur pembinaan olah raga, seperti pengembangan
atlit usia dini dan riset-riset tentang gizi bagi atlit juga masih belum
memadai. Belum lagi rumah sakit khusus untuk olah raga. Pengembangan sumber
daya manusia seperti sekolah manajemen olahraga juga masih minim. Padahal,
kontrak kerja atau kontrak bisnis di bidang olah raga membutuhkan keahlian
tersendiri. Jika masalah ketersediaan infrastruktur olah raga secara menyeluruh
ini bisa makin dicukupi, maka dunia oleh raga nasional dapat menjadi salah satu
sektor bisnis berkilau.
Iman mengatakan ada beberapa faktor
yang menjadi kendala utama industri olahraga. Pertama adanya resistensi yang
timbul akibat isu-isu politik, korupsi, pembajakan, dan salah manajemen. Kedua,
pendapatan hak siar TV yang umumnya masih rendah sehingga sering membuat
frustasi pemilik hak siar. Terakhir adalah faktor pendapatan lincensing,
yang masih sulit diperoleh.
Industri olahraga yang dijadikan unggulan adalah industri
peralatan olahraga dengan merk global yang menembus pasar di seantero dunia.
Unggulan kedua adalah industri event olahraga, baik yang menjadi kategori
olympic games, maupun di luar kategori itu. Termasuk event olahraga ekstrim.
Industri jasa di bidang olahraga seperti konsultansi, pemandu bakat, klub- klub
olahraga dan kesegaran jasmani.
Beberapa kategori yang menjadi fokus pengembangan industri
olahraga antara lain :
1.
Produk
pakaian dan alat-alat olahraga.
Pengembangan produk kreatif pakaian olahraga dan berbagai
peralatan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi yang
berstandar nasional dan internasional. Produk pakaian dan peralatan olahraga
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pemusatan latihan atlet,
klub-klub olahraga, kebutuhan masyarakat, kebutuhan pasar lokal, domestik, dan
internasional.
2.
Event-event
kejuaraan olahraga.
mengembangkan berbagai event kejuaraan olahraga pada
kategori olympic games, berbagai kejuaraan/kompetisi, dan festival olahraga
rekreasi termasuk olahraga masyarakat dan olahraga tradisional, olahraga
ekstrim, termasuk adventure sport, yang diintergrasikan dengan gelar kesenian,
kebudayaan tradisional, kesenian kontemporer, potensi sumber daya alam, dan promosi
pariwisata.
Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari, Indonesia
Open Extreme Sport Chamionship, dan Menpora Sport Festival sebagai contoh event
berskala nasional dan internasional yang telah sejak tahun 2006 digelar dan
dijadikan agenda tahunan.
3.
Pemasaran
industri olahraga.
pengembangan konsultansi olahraga, penumbuhan
klub-klub olahraga, penumbuhan media informasi dan komunikasi olahraga, memacu
kegiatan promosi, dan pemasaran industri olahraga di dalam dan luar negeri.
4.
meningkatkan
kapasitas kemampuan pelaku industri olahraga.
Ditegaskan oleh Sudrajat Rasyid, dari perspektif ekonomi,
pengembangan industri olahraga diarahkan untuk mempercepat penanggulangan
pengangguran, membuka peluang kesempatan kerja dan usaha bagi wirausaha muda di
pedesaan dan perkotaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan Industri Olahraga Indonesia terkait dengan
Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi akan memasuki era
baru dengan meningkatnya pasar industri olahraga Asia. Indonesia memiliki
potensi Industri Olahraga yang potensial meliputi alam, sumber daya manusia,
prospek pertumbuhan ekonomi 7% dan jaringan produsen, distributor dan user yang
sangat potensial. Dengan factor-faktor tersebut di atas Industri Olahraga
Nasional diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 1% terhadap GDP dan 5%
terhadap perekonomian negara.
Beberapa kategori yang menjadi fokus pengembangan industri
olahraga antara lain :
1. Produk pakaian dan alat-alat olahraga.
2. Event-event kejuaraan olahraga.
3.
Pemasaran industri olahraga.
4.
meningkatkan kapasitas kemampuan pelaku industri olahraga.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/20/12010729/Industri.Olahraga. Belum.Banyak.Dilirik. 2008.
Rasyid
Sudrajat,2006, Rekreasi dan Industri Olahraga, Mentri Pemuda dan
Olahraga.